- Ե жирεчиጶи
- ኒ ኛዲጫсաγ
- ጻզեглሦջուт ձጧ
- Еπур ուск ምλυծаφабр щι
- Ζуሶθռизօ կ
- Υки нтаδ скուνоջи
PATUNG BATU DUDUK Cerita rakyat dari Tanah “KEI” Maluku Tenggara Emi – kiriman dari PBSIDaerah -UNPATTI, Maluku Disebelah kampung yang terletak dipesisir timur pulau Dula, Kecamatan Dula utara, kabupaten Maluku tenggara. Kampung ini jaraknya 8 km dari kota Tual, ibu kota kabupaten Maluku Tenggara, alias Bumi Larwul Ngabal. penduduk kampung ini hidup dari bercocok tanam dan mencari ikan, sebab letaknya dipinggiran pantai. Hutannya juga sangat luas, dan menghasilkan banyak sayur-sayur seperti ganemo, rebong dan paku-paku. Juga menghasilkan buah-buah seperti kenari, kemiri, mangga dll. Waktu itu ada tiga orang perempuan yang bersahabat. nama-nama mereka adalah Nen ked, Nen Ted dan Nen Med. kemana saja mereka pergi selalu hari mereka bertiga sepakat untuk pergi ke hutan, mencari sayur dan kenari. pagi-pagi sekali mereka bertiga berangkat dengan membawa Saloy dan bekal. sampai di hutan mereka bertiga mulai mencari sayur rebun dan buah kenari. Buah kenari itu biasanya dimakan oleh burung Pombu dan marsegu. Saat itu sedang musim hujan dan musim barat. Karena mereka bertiga sudah bersepakat, maka biarpun hujan mereka pergi saja. Sementara mereka mencari-cari rebun dan kenari ke sana ke mari, hujanpun turun dan sangat lebatnya. merekapun lari ke sana ke mari mencari tempat perlindungan, kahirnya mereka menemukan buah kecil di bawah sebuah batu yang sangat besar. mereka bertigapun masuk dan berlindung di bawah batu tersebut. Hujan makin hari makin bertambah lebat disertai angin yang kencang. Mereka bertiga ketakutan sebab hari bertamabah sore dan hujan angin belum redah. Nen Ted mengatakan “Beta pung saloy balong pono!”. Nen Med juga mengatakan “beta juga !”. Nen Ked mengatakan “Pono ka seng kah? su sore jadi katong musti pulang, kalau seng, orang di rumah akan cari kita nanti” tiba-tiba mereka mencium bau yang tidak enak. Nen Med mengatakan “humm bau apa ni? seperto bau konto!” Nen Ted mengiyakan apa yang dikatakan oleh temannya itu. tapi Nen ked diam-diam saja, tidak menanggapi perkatan Nen Med dan Nen Ted. kemudian Nen Ted mengatakan ” Lebih baik orang yang kentut ini mengaku saja kalau tidak beta akan sumpah orang itu” namun tidak ada yang mengaku juga. akhirnya Nen ted mulai angkat sumpah “Siapa diantara kita yang tidak mengaku lebih baik tanah ewang ini makan dia supaya dia jangan pulang dikampung lagi”selesai angkat sumpah, hujanpun berhenti dan Nen Med mengatakan “mari kita bersiap-siap untuk pulang”. Mereka mulai mengangkat saloy dan berdiri. Nen Ted dan Nen Med sudah berdiri dan melangkah keluar dari goa, sedangkan Nen Ked belum bisa berdiri juga. Melihat Nen Ked tidak bisa berdiri, Nen Med dan Nen Ted dudah curiga bahwa Nen Kedlah yang kentut tadi, mereka berduapun lari menyampaikan musibah ini kepada saudara-saudara mereka. Kemudian semua laki-laki dari kampung dikerakan untuk membantu Nen Ked dengan membawa linggis dan pacul. Mereka semua sepakat untuk mencungkil Nen Ked dan membawanya pulang. Namun sia-sia saja maksud mereka Nen Ked tidak dapat diangkat untuk pulang. Ia tetap saja seperti itu. lama-kelamaan ia berubah menjadi sebuah batu yang berbentuk manusia sedang duduk. dan masyarakat menyebutnya dengan istilah “BATU DUDUK”ini adalah cerita rakyat dari Maluku tenggara, yang memiliki makna bahwa kita sebagai manusia jika berbuat salah harus berani mengaku kesalahannya kepada orang lain…. semoga kita bisa memaknai cerita ini dalam hari-hari juang kita ke depan….. sumber Wadah Organisasi Mahasiswa Se-Profesi se-Indonesia, berdiri sejak 1993 di Univ Hasanuddin. Dengan misi menambah komunikasi antar mahasiswa, dosen serta alumni sastra daerah se-Indonesia dan melestarikan budaya lokal dgn mengaplikasikan kegiatan positif. dan lain sebagainya. semoga media ini menjadi bahan buat komunikasi antar pelestari budaya dikalangan universitas. Lihat lebih banyak pos Navigasi posFofid Rudi (2017) Atuf sang penakluk matahari: cerita rakyat dari Maluku. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Maluku. ISBN 9786025029400 G. Gantari, Riska (2019) Mengejar asa di Kota Yogya : komik pembelajaran Bahasa Indonesia. Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Jakarta. Gedoan, Merdeka (2018) Lingkabene Dewi Padi.
BatuTermanu merupakan salah satu objek wisata di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Di balik keindahannya, ternyata ada kisah yang menyelimuti dua batu besar tersebut, yang konon dahulu berpindah-pindah. detikcom bersama Bank BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga pariwisata di beberapa wilayah terdepan, salah satunya Rote Ndao.
Pangeran Duan dan Putri Lolat" merupakan cerita rakyat yang populer pada masyarakat Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku. Cerita ini sangat menarik karena menyajikan kisah-kisah yang beraneka dengan beragam tokoh yang menghidupkan cerita.CeritaRakyat dari Sulawesi Tenggara. 0 0 72 Cerita Rakyat dari Riau. 0 0 64 Cerita Rakyat dari Papua. 0 0 60 Cerita Rakyat dari Maluku. 0 0 57 CERITA RAKYAT DARI BENGKULU. 0 0 65 Download (90 Halaman - 373.03KB) ×. Dokumen yang Anda mencari sudah siap untuk unduhkan. CERITA RAKYAT SANTRI GUDHIG DARI PURBALINGGA Dalam PERSPEKTIF NARATOLOGI.
Ceritarakyat dari Maluku By:Aneke Sumarauw Published on 1994 by . This Book was ranked at 18 by Google Books for keyword cerita rakyat. Book ID of Cerita rakyat dari Maluku's Books is duuBAAAAMAAJ, Book which was written byAneke Sumarauwhave ETAG "GJDTK95nt0w" Book which was published by since 1994 have ISBNs, ISBN 13 Code is and ISBN 10 Code is
CeritaCerita Dongeng Rakyat Maluku : Kisah Penebang Kayu. Pada zaman dahulu di sebuah daerah di pegunungan di Maluku hiduplah seorang anak laki-laki bernama Yongki. Dia hidup sebatang kara dan sebenarnya berasal dari daerah Manipa. Namun, sejak kedua orang tuanya meninggal, ia kemudian pindah dan menetap di Benteng.
CeritaRakyat Dari Sulawesi Tenggara di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.LnUsJ.